Lari dari kebiasaan akan menimbulkan kejanggalan.....
Di bangkitkan dengan peristiwa panas negara dengan isu demokratik negara yang tidak pernah habisnya sejak dulu hingga kini.fitnah itu bagaikan satu cerita nyata yang menjatuhkan kebenaran.si gadis jarang sekali melontarkan kata tentang politikus negara apa lagi mahu duduk bersama membincangkannya.hingga bersih menjadi isu si gadis seakan baru tersedar dari lenanya yang panjang.
"politik.....aku masih berdendam dengan politik!"
kata si gadis sambil matanya tidak lepas dari pandangan kaca tv,ada senyum sinis di hujung bibir mekar itu.nyatanya si gadis masih tidak dapat melupakan dendam lamanya terhadap dunia hipokrasi itu.saat aku duduk di sebelahnya si gadis merapati dan menyandarkan kepalanya ke bahu aku.rambut hitam keperangan asli yang tidak pernah di cemari dengan kimia itu ku usap lembut.si gadis membiarkan dia senang begitu.
"aku tidak pernah percayai sesiapa dalam dunia politikus ini.hanya melainkan ada di antara mereka yang mampu menghidupkan kembali nyawa yang telah mati.datang dan hadap depan aku jika berani!"
tegas kata-kata itu nyata ini bukan sekadar omong kosong dari seseorang yang pernah di lukai satu tika dulu.si gadis masih marah dia masih berdendam itu peristiwa bertahun dulu yang tidak pernah di lupakan.si gadis biar pun nampak tenang,ada kalanya boleh berubah menjadi sang singa yang ganas.akan membaham bila-bila masa tanpa belas.
Di bangkitkan dengan peristiwa panas negara dengan isu demokratik negara yang tidak pernah habisnya sejak dulu hingga kini.fitnah itu bagaikan satu cerita nyata yang menjatuhkan kebenaran.si gadis jarang sekali melontarkan kata tentang politikus negara apa lagi mahu duduk bersama membincangkannya.hingga bersih menjadi isu si gadis seakan baru tersedar dari lenanya yang panjang.
"politik.....aku masih berdendam dengan politik!"
kata si gadis sambil matanya tidak lepas dari pandangan kaca tv,ada senyum sinis di hujung bibir mekar itu.nyatanya si gadis masih tidak dapat melupakan dendam lamanya terhadap dunia hipokrasi itu.saat aku duduk di sebelahnya si gadis merapati dan menyandarkan kepalanya ke bahu aku.rambut hitam keperangan asli yang tidak pernah di cemari dengan kimia itu ku usap lembut.si gadis membiarkan dia senang begitu.
"aku tidak pernah percayai sesiapa dalam dunia politikus ini.hanya melainkan ada di antara mereka yang mampu menghidupkan kembali nyawa yang telah mati.datang dan hadap depan aku jika berani!"
tegas kata-kata itu nyata ini bukan sekadar omong kosong dari seseorang yang pernah di lukai satu tika dulu.si gadis masih marah dia masih berdendam itu peristiwa bertahun dulu yang tidak pernah di lupakan.si gadis biar pun nampak tenang,ada kalanya boleh berubah menjadi sang singa yang ganas.akan membaham bila-bila masa tanpa belas.
jangan di dewakan dendam nanti terlupa kepada yang satu...yang satu itu maha tahu ...
ReplyDeletearahkan dendam kepada yang positif
ReplyDeletepentas siasah itu pentas yang panas
ReplyDeletepenuh aksi dan reaksi
sebagai penonton, kita perlu peka dengan setiap watak yang dimainkan di atas pentas itu
kerana hidup kita, ditentukan oleh mereka
bila yang disakiti bersuara... punahlah...
ReplyDeletedendam.. setiap orang pernah berdendam.. hanya ingin melupakan dan memaafkan saja membezakan orang2 yang mendendam..
ReplyDeleteaku juga seorang pendendam. hati masih sakit.
makin lama berdendam makin terhakis hati kita...
ReplyDeletesuka politik. yg bersih.
ReplyDelete