Tuesday, June 22, 2010

Air Dari Langit

titis harapan jatuh berderai lalu tempiasnya menampar lembut ke pipi mulus itu.pandangannya kosong dan sepi.
.
.
Pernah satu ketika si gadis duduk di satu sudut menyendiri dan menjauhi.merenung langit kosong tanpa palitan berwajah sugul seakan menanggung beban yang berat.juraian manik2 jernih mengalir lalu turun ke pipinya.seakan menyesali sejarah-sejarah lampau yang pernah tercatat pada skirp-skrip usang itu.kata-kata itu berputar-putar bagaikan cekera yang di mainkan.sesekali imbasan-imbasan lampau kembali menerjah kesal sekali.si gadis sedari kesilapan itu telah di ulangi tak tahu sebab apa.mahu berundur tetapi sudah terlalu jauh terlajak.langkahnya semakin longlai dan lesu betapa besarnya hukuman yang bakal di jalaninya nanti.